Tawaran itu benar-benar menggoda si lelaki. Sebuah e-mail pendek telah menggetarkan semua sinyal saraf “kemaskulinan”-nya. “Anda diterima bekerja sebagai programmer di Facebook, Palo Alto,” begitu bunyi tawaran emas itu.
Lelaki kawan saya ini adalah satu dari sedikit anak muda yang gila komputer. Bertahun-tahun dia menekuni hobi “maskulin” tanpa jeda: membobol server, menulis ulang software, sampai menciptakan cheat atawa pintu curang agar menang main game. Kini hobi itu terbayar dengan proposal menggiurkan dari Facebook.
Facebook memang sedang melirik Indonesia. “Gosipnya, dia mau buka kantor di Indonesia,” kata kabar burung yang beredar di Twitter.
Indonesia menjadi incaran sejak pengguna Facebook terus melejit. Pekan lalu, jumlah pengguna Facebook dari Indonesia nomor dua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Jumlahnya mencapai 27,9 juta. Prestasi itu menggeser Inggris, yang sebelumnya ada di peringkat kedua. Jumlah pengguna Facebook Inggris mencapai 27,8 juta. Amerika Serikat di peringkat pertama dengan jumlah pengguna Facebook mencapai 140 juta.
Jika Facebook benar-benar datang ke negeri ini, itu bisa jadi “perang bubat”. Mereka akan melawan Google, yang dua pekan terakhir sibuk berkampanye di Jakarta. Google meluncurkan program iklan barisnya yang kondang, Google Adsense, dan peta.
Sebelumnya, di Indonesia sudah bercokol Yahoo!. Yahoo! meluncurkan banyak program, seperti berita, situs gosip artis OMG!, dan jejaring sosial lawan Twitter, Koprol.com. Yahoo! juga menggandeng operator seluler dan vendor telepon seluler, seperti Nexian, untuk menggerakkan mesin penghasil duit.
Tiga jawara Internet bertemu di Indonesia, itu benar-benar bisa menghasilkan perang yang dahsyat. Facebook dikabarkan akan mendulang pendapatan dari, misalnya, aplikasi game, seperti Mafia Wars dan Farmville. Kalau mau beli bedil atau gerobak sapi, kelak Anda bisa membelinya dengan uang rupiah dan potong pulsa.
Facebook memang terus berekspansi, tak cuma di Indonesia. Ada sederet proyek. Contohnya, pengguna Facebook bisa menelepon jarak jauh via Internet. Mereka juga menggandeng operator meluncurkan layanan akses Facebook dengan biaya Rp 0 bagi pelanggan ponsel.
Enam tahun memelototi Facebook, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, telah belajar bagaimana mencium ladang uang. Dia belajar dari salah satu pemegang saham Facebook, Yuri Milner, raja dotcom yang mengendalikan 75 persen halaman web yang dilihat warga Rusia. Milner, melalui Digital Sky Technology, mengumpulkan uang receh dari situs game, chatting, dan lain-lain. Cara itulah yang juga akan dipakai Facebook.
Terobosan terbaru adalah mereka kini juga menggandeng mesin pencari Microsoft, Bing. Mereka akan melawan dominasi Google. “Mesin pencari Google sebentar lagi akan terasa tua,” kata analis perusahaan riset Gartner, Ray Valdes. Saat ini mesin pencari Google menguasai pasar 66 persen, disusul Yahoo! 12 persen dan Bing 11,2 persen.
Kolaborasi Microsoft dan Facebook itu akan membuat mesin pencari Bing lebih jenius. Mereka akan mengambil data yang ditulis oleh pengguna Facebook atau yang diberi label “like”.
Tapi pertempuran belum akan usai. Google punya segudang amunisi. Misalnya, di Singapura, peta Google sudah dilengkapi dengan foto panorama. Jadi, kalau kita melihat peta Orchard Road, kita bisa melihat suasana gedung dan pemandangan 360 derajat. Kekuatan detail program dan data yang super-duper komplet itulah amunisi Google.
“Kalau ada pesaing yang kuat, Google akan berusaha lebih keras lagi,” kata seorang pejabat Google.
dikutip dari tempo