Senin, 26 Juli 2010
Demam Slash Melanda Kota Malang
Seribu lebih anak muda histeris melihat ‘Slash’, sang gitaris legendaris dari grup rock Guns n Roses itu, di Halaman Mall Olympic Garden Kota Malang, Sabtu (24/7) malam.
Sang ‘Slash’ yang mereka teriaki pun nampak malu-malu, lalu tertawa salah tingkah di atas panggung, karena gagal memainkan gitar seperti layaknya Slash.
Tentu saja dia bukan Slash betulan. Pria itu hanya warga Malang yang ikut lomba Slash-look-alike, alias lomba mirip Slash.
Semalam, lomba mirip Slash ini menjadi satu di antara rangkaian acara konser pemanasan Slash World Tour Concert 2010, yang akan mampir ke Indonesia pada 31 Juli dan 3 Agustus nanti. Disponsori Gudang Garam Surya 12 Premium, Slash, gitaris berambut kriwil yang punya nama asli Saul Hudson itu, rencananya memang akan menggelar konser perdana di Jakarta dan Surabaya. “Tiga pemenang lomba mirip Slash di tiap kota, nanti akan kami beri tiket gratis ke konser ini,” kata Pongky Puranto, mewakili pihak Gudang Garam.
Pongky mengatakan, pada awalnya konser hanya akan diadakan di Jakarta. Tapi akhirnya diadakan juga di Surabaya.
President Director Mahaka Entertainment, selaku promotor konser Slash di Indonesia, Hasani Abdulgani, mengaku optimistis dengan konser Slash. “Meski bukan lagi masanya, saya yakin kehadiran Slash tetap mampu menarik penggemar musik di tanah air,” ujar Hasani.
Sementara dalam konser pemanasan di MOG semalam, panitia sengaja membuat kompleks panggung dengan konsep serba Slash. Misalnya, pada sudut game tempat pengunjung beradu kemampuan bermain simulasi gitar melalui konsol Playstation 2. Panitia juga menyiapkan dua patung ‘hidup’ Slash, yang bisa diajak foto bersama.
Klimaksnya, ribuan anak muda hanyut dan berjingkrak-jingkrak, saat lagu-lagu Slash, dibawakan oleh All Indonesian Rock Star, sebuah band yang terdiri dari musisi-musisi papan atas Indonesia. Penampilan Abdee Slank, Sandy Pas Band, Cindil eks Seurius, Yuke Dewa, serta mantan pentolan Boomerang, John Paul Ivan. Aksi mereka nyaris sempurna. Cukup menghibur para penggemar Slash.
Selasa, 13 Juli 2010
Maraknya TKW yang jadi korban pemerkosaan di Timur Tengah
> Maraknya TKW yang jadi korban pemerkosaan di Timur Tengah
>
> Masih banyak orang Indonesia tak percaya bahwa cukup
> banyak TKW yang menjadi korban pemerkosaan di Tanah Arab
> sana. Mereka menganggap orang Arab itu seiman dan masih
> kerabat Nabi, jadi tak mungkin melakukan perbuatan senista
> itu. Walau ada beberapa koran yang menuliskan tentang
> kejadian itu, mereka masih juga tak yakin. Berita itu ia
> anggap sebagai propaganda Barat saja untuk memojokkan
> Islam.
>
> Contohnya ada seorang milister bernama A. Nizami. Dia
> anggota milis
> PPIINDIA dan beberapa milis lainnya. Ia juga menjadi
> moderator milis
> Ekonomi-Indonesia. "Apakah bulan ini ada TKW yang diperkosa
> di Arab? Tidak! Jika ada, pasti media massa yang
> didominasi orang kafir ramai memblow-upnya," tulisnya.
> "Jadi TKW yang diperkosa di Arab tidak lebih dari 3 orang
> per tahun," begitu ia berkomentar dengan entengnya. Entah
> darimana ia tahu angka itu.
>
> Rudapaksa seksual tersebut umumnya dilakukan oleh sang
> majikan atau anak majikan. Hanya TKW yang pemberani mau
> melaporkan ke polisi atau KBRI. Sebagian lagi takut karena
> kerap terjadi malah dia yang ditangkap. Dilaporkan juga ada
> oknum-oknum di KBRI yang malah menjajakan TKW kepada
> lelaki-lelaki Arab.
>
> Sebenarnya isu ini amat menarik buat para jurnalis yang
> ingin melakukan pelacakan dan peliputan secara meluas. Coba
> luangkan waktu sejenak jalan-jalan ke Sukabumi dan
> kota-kota kecil lainnya di Pulau Jawa yang sudah tahunan
> menjadi pemasok TKW. Di perkampungan itu bakal kita temui
> para remaja dan anak-anak berwajah kearab-araban. Padahal
> ibunya ya berwajah khas Indonesia.
>
> Kalau untuk meliput langsung ke Arab Saudi dan
> negara-negara Arab lainnya mungkin agak repot ya, karena
> sistem pemerintahannya amat tertutup. Buat teman-teman yang
> pernah mukim di Arab Saudi atau Kuwait dan negara-negara
> Arab lainnya, tahukah Anda tentang kondisi kebebasan pers
> disana? ..
Opa Paul yg sudah kerja di negara2 tsb. (on and off) selama 11 taon
faham sekali ttg hal ini. Dia bilang pergilah ke Konsulat ato
Kedutaan RI, di sana akan anda temui asrama penampungan TKW yg lari
dari majikannya. Babak belur, tangan kaki patah, infeksi, bunting krn
diperkosa rame2 kadang oleh majikan dan anak2nya. Biasanya pihak
Konsulat/KBRI cuma nampung mrk ini. Wakil negara dan bangsa kita gak
ada nyali protes ke pemerintah setempat krn tidak digubris dan yg
getol berani protes akan di-persona-grata-kan. Demi tabungan yg belum
cape target yah diam saja. Sering wakil2 bangsa ini nyalahin
TKW "Siapa yg suruh kamu kerja di sini. 'Kan udah tau sifat orang
Arab itu seperti apa!"
Yg lebih menyedihkan lagi ialah banyak pejabat kita yg begitu
takut 'menghina' sensitivities dari bangsa Arab, keturunan Nabi
Terakhir, sumber dari peradaban Islam sehingga mereka tidak pernah
protes. Di semua penjara di negara2 Teluk terdapat ratusan (I kid you
not) TKW kita yg terpaksa ngendon di sana antara lain krn berani
melawan sewaktu diperkosa, lapor pd bini majikan, minggat dari rumah
majikan, rambutnya (Aurat!) keliatan, dst. dst. Seorang majikan bisa
saja bilang TKW menghina nama baik keluarganya dg menuduh anak laki2
ato kepala rumah tangga memaksakan dirinya kpd the hapless TKW.
Polisi akan langsung tangkap dan jebloskan si poor TKW ke penjara. Di
negara2 itu tidak ada due process of law, perempuan lebih2 budak
tidak punya hak bela diri.
di kutip dari ..http://www.apakabar.ws/forums/viewtopic.php?f=1&t=32859
>
> Masih banyak orang Indonesia tak percaya bahwa cukup
> banyak TKW yang menjadi korban pemerkosaan di Tanah Arab
> sana. Mereka menganggap orang Arab itu seiman dan masih
> kerabat Nabi, jadi tak mungkin melakukan perbuatan senista
> itu. Walau ada beberapa koran yang menuliskan tentang
> kejadian itu, mereka masih juga tak yakin. Berita itu ia
> anggap sebagai propaganda Barat saja untuk memojokkan
> Islam.
>
> Contohnya ada seorang milister bernama A. Nizami. Dia
> anggota milis
> PPIINDIA dan beberapa milis lainnya. Ia juga menjadi
> moderator milis
> Ekonomi-Indonesia. "Apakah bulan ini ada TKW yang diperkosa
> di Arab? Tidak! Jika ada, pasti media massa yang
> didominasi orang kafir ramai memblow-upnya," tulisnya.
> "Jadi TKW yang diperkosa di Arab tidak lebih dari 3 orang
> per tahun," begitu ia berkomentar dengan entengnya. Entah
> darimana ia tahu angka itu.
>
> Rudapaksa seksual tersebut umumnya dilakukan oleh sang
> majikan atau anak majikan. Hanya TKW yang pemberani mau
> melaporkan ke polisi atau KBRI. Sebagian lagi takut karena
> kerap terjadi malah dia yang ditangkap. Dilaporkan juga ada
> oknum-oknum di KBRI yang malah menjajakan TKW kepada
> lelaki-lelaki Arab.
>
> Sebenarnya isu ini amat menarik buat para jurnalis yang
> ingin melakukan pelacakan dan peliputan secara meluas. Coba
> luangkan waktu sejenak jalan-jalan ke Sukabumi dan
> kota-kota kecil lainnya di Pulau Jawa yang sudah tahunan
> menjadi pemasok TKW. Di perkampungan itu bakal kita temui
> para remaja dan anak-anak berwajah kearab-araban. Padahal
> ibunya ya berwajah khas Indonesia.
>
> Kalau untuk meliput langsung ke Arab Saudi dan
> negara-negara Arab lainnya mungkin agak repot ya, karena
> sistem pemerintahannya amat tertutup. Buat teman-teman yang
> pernah mukim di Arab Saudi atau Kuwait dan negara-negara
> Arab lainnya, tahukah Anda tentang kondisi kebebasan pers
> disana? ..
Opa Paul yg sudah kerja di negara2 tsb. (on and off) selama 11 taon
faham sekali ttg hal ini. Dia bilang pergilah ke Konsulat ato
Kedutaan RI, di sana akan anda temui asrama penampungan TKW yg lari
dari majikannya. Babak belur, tangan kaki patah, infeksi, bunting krn
diperkosa rame2 kadang oleh majikan dan anak2nya. Biasanya pihak
Konsulat/KBRI cuma nampung mrk ini. Wakil negara dan bangsa kita gak
ada nyali protes ke pemerintah setempat krn tidak digubris dan yg
getol berani protes akan di-persona-grata-kan. Demi tabungan yg belum
cape target yah diam saja. Sering wakil2 bangsa ini nyalahin
TKW "Siapa yg suruh kamu kerja di sini. 'Kan udah tau sifat orang
Arab itu seperti apa!"
Yg lebih menyedihkan lagi ialah banyak pejabat kita yg begitu
takut 'menghina' sensitivities dari bangsa Arab, keturunan Nabi
Terakhir, sumber dari peradaban Islam sehingga mereka tidak pernah
protes. Di semua penjara di negara2 Teluk terdapat ratusan (I kid you
not) TKW kita yg terpaksa ngendon di sana antara lain krn berani
melawan sewaktu diperkosa, lapor pd bini majikan, minggat dari rumah
majikan, rambutnya (Aurat!) keliatan, dst. dst. Seorang majikan bisa
saja bilang TKW menghina nama baik keluarganya dg menuduh anak laki2
ato kepala rumah tangga memaksakan dirinya kpd the hapless TKW.
Polisi akan langsung tangkap dan jebloskan si poor TKW ke penjara. Di
negara2 itu tidak ada due process of law, perempuan lebih2 budak
tidak punya hak bela diri.
di kutip dari ..http://www.apakabar.ws/forums/viewtopic.php?f=1&t=32859
Langganan:
Postingan (Atom)